GARA-GARA GAME ONLINE
Pada suatu hari, ada seorang anak
bernama Herfan. Dia sangat menyukai game online. Setiap hari, dia selalu pergi
ke Warnet untuk bermain permainan online, sehingga dia selalu pulang terlambat
ke rumahnya.
Hingga pada suatu saat, Herfan
mendapat kabar bahwa Warnet tempat biasanya Herfan bermain game online akan
mengadakan sebuah lomba. Hadiah untuk pemenang lomba tersebut cukup menggiurkan
yaitu uang sebesar Rp 100.000,-. Herfan sangat bersemangat untuk mengikuti
lomba tersebut. Tetapi untuk mengikuti lomba tersebut terdapat syarat bahwa
peserta yang ingin mengikuti lomba tersebut harus membayar sebesar Rp 25.000,-.
Akan tetapi, pada saat itu Herfan tidak mempunyai uang untuk membayar uang
tersebut. Dia pun berpikir keras dan akhirnya, dia menemukan solusinya yaitu
mengambil uang di laci Ibunya. Dia berencana untuk mengambil uang Ibunya pada
saat Ibunya tidur. Sampai pada saatnya tiba, Herfan pun memulai rencananya.
Herfan masuk ke kamar Ibunya secara diam-diam ketika Ibunya sedang tidur.
Herfan segera mencari uang tersebut di laci dan dia menemukan banyak uang di
dalam laci tersebut. Dia pun tergiur untuk mengambil beberapa lembar uang.
Ternyata, dia mengambil uang sebesar Rp 50.000,-. Ketika Herfan hendak keluar
kamar, tanpa sengaja dia menjatuhkan vas bunga. Hal itu membuat Ibu Herfan
terbangun dan kaget melihat Herfan sedang memegang uang. Ibunya menduga bahwa
Herfan telah mencuri uang di lacinya. Kemudian, Herfan pun berlari ketakutan
dan segera menuju ke Warnet.
Sekitar 1 jam kemudian, Ibu Herfan datang ke Warnet dimana Herfan sedang bermain di sana. Seketika Herfan pun terkejut dan ketakutan melihat Ibunya datang. Ibu Herfan mendatangi Herfan dan memarahinya disana. Orang-orang yang sedang bermain di sana pun tertawa melihat Herfan dimarahi oleh Ibunya. Ibu Herfan menjewer telinga Herfan dan membawanya keluar dari Warnet tersebut. Setelah sampai dirumah, Ibu Herfan meminta uangnya kembali tetapi Herfan hanya memberi Rp 25.000,- karena sisanya sudah dibayar untuk mengikuti lomba di Warnet tadi. Akhirnya, Ibu Herfan menghukum Herfan untuk tidur di teras rumah pada malam hari. Herfan pun menangis menyesali perbuatannya.
Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut ialah jangan pernah mencuri karena itu perbuatan yang tidak terpuji. Dan juga jangan terlalu berlebihan untuk menyukai sesuatu karena itu tidak akan baik untuk kehidupanmu juga.
Sekitar 1 jam kemudian, Ibu Herfan datang ke Warnet dimana Herfan sedang bermain di sana. Seketika Herfan pun terkejut dan ketakutan melihat Ibunya datang. Ibu Herfan mendatangi Herfan dan memarahinya disana. Orang-orang yang sedang bermain di sana pun tertawa melihat Herfan dimarahi oleh Ibunya. Ibu Herfan menjewer telinga Herfan dan membawanya keluar dari Warnet tersebut. Setelah sampai dirumah, Ibu Herfan meminta uangnya kembali tetapi Herfan hanya memberi Rp 25.000,- karena sisanya sudah dibayar untuk mengikuti lomba di Warnet tadi. Akhirnya, Ibu Herfan menghukum Herfan untuk tidur di teras rumah pada malam hari. Herfan pun menangis menyesali perbuatannya.
Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut ialah jangan pernah mencuri karena itu perbuatan yang tidak terpuji. Dan juga jangan terlalu berlebihan untuk menyukai sesuatu karena itu tidak akan baik untuk kehidupanmu juga.
Nama Kelompok : Kelompok 1
Nama Anggota :
1. Aleysa
Kirana Az-Zahra
2. Alfita Putrimasi Hintarsyah
3. Andi Bintang Mapparenu
4. Andita Dwi Erlinda
5. Angella
2. Alfita Putrimasi Hintarsyah
3. Andi Bintang Mapparenu
4. Andita Dwi Erlinda
5. Angella
Bekerja Keras untuk Menggapai Cita-Cita
Tyas, Viona, Vionika, Vivian
Tyas, Viona, Vionika, Vivian
Di suatu kota yang padat
penduduknya, terdapat sepasang suami istri yang tinggal di pemukiman kumuh.
Mereka mempunyai seorang anak yang bernama Linda. Linda bersekolah di SD Nusa
Bangsa. Linda bisa bersekolah karena mendapat beasiswa kurang mampu dari
sekolah tersebut. Karena keterbatasan ekonomi, ia menjadi rajin belajar dan
bertekad untuk meraih beasiswa berprestasi. Orangtuanya hanya bekerja sebagai
buruh di sebuah pabrik.
Ketika Linda lulus SD, dia
mendapatkan beasiswa berprestasi hingga ia lulus SMA. Selesai Ujian Nasional
SMA, Linda dipanggil oleh Kepala Sekolah untuk ditanyai kesediaannya untuk
mengambil beasiswa S1 di Jepang. Linda pun menyetujuinya dengan perasaan
bahagia. Saat pulang sekolah, dia tergesa-gesa untuk pulang ke rumah. Kemudian,
Linda memberitahu kedua orangtuanya bahwa dia mendapat beasiswa berprestasi ke
Jepang. Orangtuanya menangis bahagia mendengar kabar tersebut.
Dua minggu kemudian, Linda mengepak barang-barangnya yang akan dibawa ke Jepang. Keesokan harinya, kedua orangtua Linda mengantarnya ke Bandara. Tak lama kemudian, Linda menaiki pesawat menuju negeri Sakura tersebut. Beberapa jam kemudian, pesawat yang ditumpangi Linda akan mendarat di Bandara Internasional Tokyo. Tiba di Bandara, Linda didampingi oleh seorang penerjemah bahasa dan dosen dari Universitas yang akan Linda masuki. Selama 4 tahun ke depan, Linda akan menetap di asrama yang disediakan oleh Universitas tersebut. Linda berhemat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menyisihkan uang untuk mewujudkan cita-citanya membangun rumah baca di kampung halamannya.
Setelah 4 tahun berlalu, akhirnya Linda lulus dengan nilai terbaik di Universitas tersebut. Setelah lulus, Linda langsung ditawari pekerjaan di sebuah perusahaan yang sangat terkenal di Jepang. Linda harus berpikir dua kali untuk mengambil keputusan. Akhirnya, dia menerima tawaran tersebut dengan alasan agar ia bisa mengumpulkan uang untuk menghidupi keluarganya di Indonesia.
5 tahun telah berlalu, Linda memutuskan berhenti kerja dan pulang ke Indonesia untuk membangun rumah baca yang telah diimpikannya sejak lama. Rumah baca yang ia bangun telah berkembang dan terkenal di wilayah itu. Rumah baca itu telah banyak membantu anak-anak yang kurang mampu menjadi berpengetahuan yang luas.
Dua minggu kemudian, Linda mengepak barang-barangnya yang akan dibawa ke Jepang. Keesokan harinya, kedua orangtua Linda mengantarnya ke Bandara. Tak lama kemudian, Linda menaiki pesawat menuju negeri Sakura tersebut. Beberapa jam kemudian, pesawat yang ditumpangi Linda akan mendarat di Bandara Internasional Tokyo. Tiba di Bandara, Linda didampingi oleh seorang penerjemah bahasa dan dosen dari Universitas yang akan Linda masuki. Selama 4 tahun ke depan, Linda akan menetap di asrama yang disediakan oleh Universitas tersebut. Linda berhemat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menyisihkan uang untuk mewujudkan cita-citanya membangun rumah baca di kampung halamannya.
Setelah 4 tahun berlalu, akhirnya Linda lulus dengan nilai terbaik di Universitas tersebut. Setelah lulus, Linda langsung ditawari pekerjaan di sebuah perusahaan yang sangat terkenal di Jepang. Linda harus berpikir dua kali untuk mengambil keputusan. Akhirnya, dia menerima tawaran tersebut dengan alasan agar ia bisa mengumpulkan uang untuk menghidupi keluarganya di Indonesia.
5 tahun telah berlalu, Linda memutuskan berhenti kerja dan pulang ke Indonesia untuk membangun rumah baca yang telah diimpikannya sejak lama. Rumah baca yang ia bangun telah berkembang dan terkenal di wilayah itu. Rumah baca itu telah banyak membantu anak-anak yang kurang mampu menjadi berpengetahuan yang luas.
Di Indonesia, Linda menjadi
pengusaha yang sukses. Ia terkenal akan keramahan dan kepintarannya. Linda
sangat patut dijadikan teladan bagi masyarakat sekitar. Hikmah yang dapat
diambil dari cerita ini adalah kita harus bekerja keras dan bersabar untuk
mewujudkan cita-cita yang kita impikan. Tanpa kerja keras, kita tidak akan mendapatkan
hasil yang kita inginkan.
0 comments:
Post a Comment