Pages

Monday, 7 September 2015

TEKS EKSEMPLUM IX A (BAGIAN 4)

GAGAL KONSER

            Nama saya Ina, saya berumur 14 tahun. Saya sangat suka menari, karena menurut saya menari itu bisa menghilangkan stres. Saya mempunyai teman yang memiliki kegemaran sama seperti saya, yaitu Ani,Ara,Ucup, dan Lala. Kami bersama sama mengikuti suatu Ekstrakulikuler atau yang biasanya disebut eskull di Sekolah.
            Pada hari Senin tanggal 24 Agustus 2015 , kami merasa sangat senang karena Kak Wulan memberitahu bahwa kami akan tampil diacara Festival Laskar Pelangi 2015.Beberapa hari sebelum tampil kami berlatih dengan giat sehingga tidak jarang kami terjatuh,terluka, dan terkilir. Namun kami tetap bersemangat agar penampilan kami memuaskan.
            Hari yang kami tunggu telah tiba,kami tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa di Sekolah. Tetapi,setelah pulang dari Sekolah kami langsung makan,mandi,dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah Kak Wulan. Pada pukul 16.00 WIB kami semua sudah kumpul di rumah Kak Wulan . Sambil menunggu jemputan kami terlebih dahulu latihan sampai pukul 17.30 WIB, mobil jemputan kami tak kunjung datang. Tiba-tiba Kak Wulan menelpon ucup mengabarkan bahwa sebaiknya kami tidak jadi tampil, karena jika kami tampil, kami tidak akan dihargai. Kami pun menerima keputusan Kak Wulan. Sambil menunggu Kak Wulan pulang dari Tanjung Tinggi, kami berfoto-foto dengan ekspresi wajah yang kecewa dan sedih. Kemudian foto-foto tersebut kami masukan ke akun kami masing-masing dengan judul "GAGAL KONSER"
            Kita seharusnya menghargai orang-orang disekitar kita. Apabila kita ingin dihargai kita harus menghargai orang-orang disekitar kita. Dan seharusnya kita tidak bersikap egois dengan siapapun. Sebagai ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, manusia tidak boleh egois, selalu menghargai orang-orang disekitar kita, dan selalu bersyukur kepada Tuhan.



Nama Anggota Kelompok :
1. Cindy Putri Wijaya
2. Dwi Arum Unbarwati
3. Eka Oktavia
4. Farah Tri Oktalitha
5. Handayani


Hasil Berlimpah Dikira Guna-Guna
Nuralya, Rahmawati, Rara, Sandy

Alkisah,di suatu desa Bapak Talas & Ibu Jeruk baru saja pindah ke Desa Sawi. Mereka memiliki lahan yang cukup luas di Desa itu. Sebelum mereka pindah ke Desa Sawi,Mereka sempat membuat rumah kayu untuk mereka tinggal. Sisa lahan yang mereka miliki mereka gunakan untuk lahan pertanian.
Keesokan hari nya Pak Talas dan BU Jeruk mulai menanam di lahan yang mereka miliki. Mereka akan menanam biji gandum dan jagung. Setelah beberapa minggu kemudian,hasil yang mereka dapatkan memiliki kualitas yang cukup baik. Setengah dari hasil yang mereka tanam,akan dijual ke pasar. Dan sisanya untuk ketersediaan pangan di rumah mereka. Lambat laun,usaha perkebunan Pak Talas menjadi sukses. Para warga merasa iri akan kesuksesan keluarga Pak Talas,warga sepakat untuk mengusir keluarga Pak Talas dari Desa Sawi.
Di malam hari yang sunyi,tiba-tiba kediaman Pak Talas di gedor oleh warga. Pak Talas terkejut akan hal tersebut. "Ada apa ibu-ibu bapak-bapak" kata Pak Talas "mengapa kalian berbondong-bondong ke rumah kami"Bu Jeruk menambahi. "Kami ingin kalian pergi dari desa ini"sorak warga. "Kalian menggunakan guna - guna agar hasil kebun kalian melimpah dan bagus" sorak salah satu warga desa. "Apa yang kalian katakan kami bukan orang yang seperti itu" bela Bu Jeruk. "Alahh jangan bohong kalian" sorak salah satu warga lainnya. "Pokoknya kami ingin kalian pergi dari desa ini,sekarang juga!". "Jika kalian tidak ingin pergi,kami yang akan mengusir kalian secara paksa" seru warga. Salah satu warga telah mengeluarkan barang - barang milik Pak Talas.
Pak Talas tidak dapat berbuat apa - apa. Dia hanya bisa diam dan melihat barang - barangnya yang telah berserakan. Pak Talas hanya diam dan pergi meninggalkan Desa Sawi. Pak Talas hanya pasrah dengan keadaan yang dialaminya. Hikmah yang dapat diambil adalah jangan memfitnah orang yang tidak bersalah karena belum tentu orang yang kita tuduh itu salah.

0 comments:

Post a Comment

 

Translate

Blogger news

Blogroll

About