Pages

Wednesday, 25 February 2015

Artikel Korelasi Try Out dengan Hasil Ujian Nasional 2015

Korelasi Try Out dengan Hasil Ujian Nasional 2015
Penulis: Yusman Salim
( Guru SMP Negeri 1 Tanjungpandan Belitung )

                Suasana ruang kelas di sekolah itu hening. Seorang guru pengawas mengamati dengan serius para siswa yang tatapan matanya mengarah ke lembaran kertas soal ujian. Para siswa  tengah berkonsentrasi dan berusaha menemukan jawaban dari soal yang diberikan. Terkdang mereka menatap ke depan sambil mengingat teori dan penjelasan yang pernah guru mata pelajaran mereka sampaikan. Kemudian tangannya membulatkan pilihan pada lembar jawaban fotokopi  berbentuk bulat-bulat kecil. Itulah suasana pelaksanaan ujian yang kondisinya dibuat mirip dengan ujian nasional yang biasa disebut dengan try out atau kalau dialihkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi uji coba.
                Kata uji dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti  percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan ketahanan, dsb), sedangkan kata coba berarti seandainya; jika. Jadi kalau diartikan secara harfiah try out  atau uji coba ujian nasional adalah percobaan untuk mengetahui mutu dan kecakapan calon peserta ujian nasional, seandainya mereka peserta ujian nasional saat ini.
            Pelaksanaan try out  ujian nasional pada awal Februari 2015 ini sedang menjadi kegiatan inti dan terdepan di berbagai jenjang baik pada jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Kegiatan ini biasanya berakhir dua minggu sebelum jadwal pelaksanaan ujian nasional 2015. Frekuensi try out ujian nasional 2015 di berbagai sekolah bervariasi. Hal ini tergantung kesiapan sekolah dan pembiayaannya. Pemerintah daerah, dinas pendidikan, pihak sekolah, orangtua, dan masyarakat berharap kegiatan ini mempunyai korelasi ( hubungan timbal balik ) dengan mutu hasil ujian nasional 2015. Korelasi yang diharapkan oleh semua pihak adalah korelasi positif. Korelasi positif merupakan hubungan timbal balik yang bersifat nyata dan membangun.  Pertanyaannya adalah apakah ada korelasi positif pelaksanaan try out dengan mutu hasil ujian nasional 2015?
            Pelaksanaan try out ujian nasional secara umum dilaksanakan dengan dua tujuan utama. Pertama, untuk mengetahui kualitas pemahaman siswa terhadap materi ujian nasional yang telah tertulis dengan jelas dalam bentuk kisi-kisi soal ujian nasional 2015 berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) Nomor: 0027/P/BNSP/IX/2014 tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2014/2015. Kedua, untuk menganalisis faktor kesiapan mental para siswa dalam menghadapi ujian nasional 2015.
                BNSP  menyusun kisi-kisi ujian nasional 2015 berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah. Kisi-kisi ujian nasional ini digunakan  sebagai acuan untuk menyusun soal-soal yang akan dikerjakan siswa pada ujian nasional 2014/2015. Dalam kisi-kisi ujian nasional tertulis dengan jelas indikator yang diharapkan dicapai oleh siswa. Indikator merupakan sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan terhadap pencapaian  kompetensi yang diharapkan.
                Semua jenjang pendidikan pada  awal semester genap setiap tahun pelajaran strategi pembelajarannya  selalu diarahkan pada pencapaian kisi-kisi  ujian nasional. Setiap hari guru menjelaskan secara rinci tiap indikator yang akan ditanyakan dalam soal ujian nasional disertai contoh-contoh soalnya. Soal itu kemudian dibahas dan diuraikan pembahasannya. Guru yang kreatif akan memberikan penjelasan bagaimana mengerjakan soal dengan cara-cara yang singkat dan cepat. Proses ini terus terjadi sampai batas waktu menjelang ujian dan siswa benar-banar siap mengikuti ujian nasional.
                Adapun tujuan   kedua diadakannya try out adalah untuk menganalisis faktor kesiapan mental para siswa dalam menghadapi ujian nasional 2015. Mental merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi ujian. Pelaksanaan try out akan melatih siswa secara mental. Pada proses try out dilatih kemampuan  menyimpulkan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa terhadap indikator yang tertulis dalam soal. Alasannya, peserta ujian merupakan siswa berumur antara 12 s.d. 18 tahun. Seorang  proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.  Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya.  Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif didalam struktur kognitifnya. Dan pada usia ini (12 s.d. 18 tahun), menurut Piaget  terjadi tahap operasional formal. .  Pada tahap ini kondisi berpikir siswa sudah dapat bekerja secara efektif dan sistematis, menganalisis secara kombinasi, dan berpikir secara proporsional .
                Pelaksanaan try out tentu mempertimbangkan mental siswa sebagai perhatian utama. Kuantitas try out yang wajar tentu akan memberikan semacam pembelajaran mental bagi siswa. Siswa dapat mencoba menempatkan diri jika berada dalam situasi ujian nasional sesungguhnya dengan tata cara dan prosedur yang mirip dengan ujian nasional. Hasil try out yang diperoleh siswa mempunyai manfaat banyak untuk kemajuan penguasaan indikator ujian nasional. Adapun manfaat pelaksanaan try out/ uji coba ujian nasional  adalah sebagai berikut.
1.       Sebagai tolak ukur kemajuan penguasaan indikator yang tertulis dalam kisi-kisi soal ujian yang dikeluarkan BNSP.
2.       Sebagai data awal bagi guru mata pelajaran untuk mengetahui indikator yang perlu ditingkatkan kualitas penjelasannya.
3.       Sebagai masukan bagi guru untuk menemukan strategi yang tepat dan cepat untuk memberikan pemahaman bagi siswapada indikator-indikator tertentu.
4.       Sebagai bentuk evaluasi pada diri siswa tentang bagian indikator mana yang perlu ditanyakan lebih luas dengan guru atau mencoba menemukan referensi yang tepat guna memahaminya.
5.       Sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak pendikan kepada masyarakat dalam mengelola system pendidikan di suatu unit tertentu.
6.       Sebagai sumber informasi bagi pemerintahan, dinas pendidikan, ataupun pihak sekolah guna mengambil kebijakan yang selaras untuk meningkatkan mutu hasil ujian nasional.
                Pelaksanaan try out berkali-kali tentu membuat siswa siap secara mental. Mental yang terkondisi dalam keadaan siap akan menghilangkan kecemasan dan ketakutan. Kecemasan dan ketakutan yang dirasakan oleh siswa perlu dikelola dengan baik.      Santoso (2007) mengatakan jika seseorang selalu memikirkan ketakutan dan kecemasan maka semua ketakutan dan kecemasan yang dia pikirkan tersebut akan tertarik masuk kedalam kehidupannya. Dia menjadi orang yang hidup dengan penuh ketakutan dan kekhwatiran sebagaimana yang dia pikirkan. Jika seseorang selalu memikirkan kebahagian dan keberhasilan maka segala bentuk kebahagiaan dan keberhasilan yang dia pikirkan tersebut akan tertarik masuk ke dalam kehidupannya sehingga dia menjadi orang yang hidup dengan penuh kebahagiaan dan keberhasilan.
                Jadi, secara akademik siswa dilatih untuk mendalami pemahaman tiap indikator dan sekaligus secara mental siswa siap emghadapi ujian nasional dari pelaksanaan try out tersebut. Secara mental kegiatan ini akan memberikan kontribusi positif bagi mental siswa. Kontribusi tersebut adalah sebagai berikut.
1.       Berpikir Positif
Pelaksnaan try out memberikan pengalaman belajar bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih baik. Hasil yang lebih baik perlu dicapai dengan kerja keras. Peningkatan pemahaman terhdap indikator pencapaian kompetensi perlu dilakukan siswa dengan cra terprogram dan terpantau. Mereka tentu akan menerapkan cara berpikir positif. Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan . Jadi berpikir positif  merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik dalam ujian nasional nanti.
2.       Motivasi Tinggi
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu. Jadi, betapapun rumitnya suatu indikator kompetensi ujian nasional yang akan diujikan dengan peserta ujian, mereka pasti akan berusaha dengan motivasi yang tinggi.

3.       Percaya Diri
Menjadi seseorang dengan memiliki mental dan juga rasa percaya diri yang kuat tentunya menjadi keinginan bagi siswa. Namun, untuk bisa mendapatkan semua itu siswa harus membiasakan diri  untuk melatih segala kemampuan dan potensi yang terdapat di dalam diri siswa dengan mengikuti pelaksanaan try out dengan baik. Para siswa berusaha  mencari cara, tips, solusi atau metode yang tepat dan dianggap sesuai untuk memmahami semua kompetensi yang akan diujikan.Para siswa diharapkan tidak merasa khawatir dan juga berani untuk melakukan sesuatu tanpa ada rasa takut.


4.       Emosi Terkontrol
Situasi ujian nasional yang hampir mirip dengan suasana try out memberikan pengalaman bagi siswa secara emosi. Emosi dapat terkontrol dengan baik. Rasa takut dan  khawatir dapat dikendalikan dalam suasana ujian yang sesungguhnya.
                Jadwal pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP SMA sederajat tahun 2015 akan dilaksakan pada awal April 2015 untuk pendidikan menengah dan awal Mei 2015 untuk pendidikan dasar telah tercantum dan juga tertuang dalam prosedur operasional standar (POS) yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Setelah pelaksanaan try out yang terprogran dengan baik,harapan semua pihak tentunya hasil ujian nasional pada pendidikan dasar dan menengah mencapai hasil yang maksimal. Hasil ujian nasional ini sebagai salah satu tolak ukur kualitas pendidikan di negeri ini. Semoga.

Daftar Pustaka
Asri Budiningsih, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 39-40.
Ngalimun dkk. 2015. Strategi dan Model Pembelajaran.  Yogyakarta: Aswaja Pressindo. (Halaman: 32-40)


0 comments:

Post a Comment

 

Translate

Blogger news

Blogroll

About