Pages

Wednesday, 25 February 2015

Artikel Konsep “ KEMENANGAN “ di Arena Ujian Nasional 2015

Konsep “ KEMENANGAN “ di Arena Ujian Nasional 2015
Penulis: Yusman, S.Pd.
( Guru SMP Negeri 1 Tanjungpandan Belitung )


                Siapa yang tidak mengenal Ahmad Dhani. Seorang musisi hebat. Hampir semua karyanya menjadi hits dalam perjalanan mewarnai seni musik di tanah air ini. Semua karyanya selalu bertahan di tangga lagu teratas. Lagu-lagunya disukai orang karena berkualitas. Begitu pula dengan Regina Idol. Semua penikmat musik tanah air pasti mengenalnya. Regina idol nama aslinya adalah Regina Ivanova.  Ia adalah salah seorang  penyanyi berbakat Indonesia. Ia merupakan juara ajang pencarian bakat Indonesian Idol musim ketujuh. Penampilan Regina pada ajang tersebut sering menjadi trending topic dunia di Twitter saat itu. Lagu “Kemenangan” merupakan milik Regina saat ia menjuarai ajang pencarian bakat. Lagu itu merupakan karya Ahmad Dhani. Lagu ini dinyanyikan penuh semangat. Semua syairnya memotivasi gairah perjuangan. Perjuangan akan sebuah kemenangan.
            Ujian nasinal 2015 tinggal beberapa saat lagi. Berdasarkan informasi dari beberapa sumber menyatakan bahwa agenda Ujian Nasional  SMA/sederajat  direncanakan pada 13-15 April 2015 dan pengumuman hasil UN pada 18 Mei 2015. Sedangkan, Ujian Nasional  SMP/sederajat akan dilaksanakan pada 4-6 Mei 2015 dan pengumuman hasil UN SMP pada 10 Juni 2015. Ujian nasional 2015 diibaratkan sebagai sebuah arena.  Arena  untuk membuktikan kualitas diri siswa. Arena untuk menunjukkan kualitas sekolah. Arena untuk menyimpulkan mutu kebijakan dinas pendidikan. Arena untuk mempresentasikan keberhasilan pendidikan di pemerintahan daerah. Arena untuk mengemukakan mutu pendidikan secara nasional.
            Semua pihak baik pemerintah, masyarakat, institusi pendidikan, orang tua, dan siswa mengharapkan hasil terbaik dalam ujian nasional 2015. Hasil ini sebagai salah satu indikator kualitas  pendidikan di Negara Indonesia tercinta ini. Semoga proses pendidikan yang mampu menciptakan generasi emas bangsa kita. Generasi yang berakhlak mulia serta mampu menjawab tantangan zaman demi kemajuan Negara Indonesia. Inilah untaian kata “kemenangan” yang akan dicapai oleh siswa pada ujian nasional 2015. Lalu, bagaimanakah agar konsep “KEMENANGAN“ ini dapat diraih pada ujian nasional 2015 ini ?
            Pertama, Kemenangan adalah milik orang-orang yang berdoa. Doa merupakan sebuah kekuatan. Kekuatan batin yang memantapkan tekad orang yang memiliknya. Dan, doa juga merupakan sebuah lintasan untuk menuju target yang diharapkan. Semua siswa peserta ujian nasional 2015 tentu punya tujuan yang sama, yakni mendapatkan hasil terbaik dalam ujian nasional 2015 nanti.
            Dengan berdoa akan muncul efek penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Penyerahan segala urusan dan kepentingan dari orang yang berdoa. Ini adalah bentuk kepasrahan seorang siswa kepada Tuhannya. Kepasrahan akan menimbulkan keyakinan pada diri sendiri. Hal ini membuat batin akan menjadai tenang. Ketenangan batin sangat diperlukan dalam menghadapi unjian nasional 2015. Batin yang tenang menunjukkan mental yang siap meghadapi ujian nasional 2015.
            Mental yang terkondisi dalam keadaan siap akan menghilangkan kecemasan dan ketakutan. Kecemasan dan ketakutan yang dirasakan oleh siswa perlu dikelola dengan baik. Santoso (2007) mengatakan jika seseorang selalu memikirkan ketakutan dan kecemasan maka semua ketakutan dan kecemasan yang dia pikirkan tersebut akan tertarik masuk kedalam kehidupannya. Dia menjadi orang yang hidup dengan penuh ketakutan dan kekhwatiran sebagaimana yang dia pikirkan. Jika seseorang selalu memikirkan kebahagian dan keberhasilan maka segala bentuk kebahagiaan dan keberhasilan yang dia pikirkan tersebut akan tertarik masuk ke dalam kehidupannya sehingga dia menjadi orang yang hidup dengan penuh kebahagiaan dan keberhasilan.
            Untuk itu kepada semua siswa selalu berdoalah dalam menghadapi ujian nasional 2015. Doa akan membuat kita yakin dan percaya akan kemampuan yang kita miliki. Doa mempunyai kekuatan dahsyat untuk memberikan ketenangan batin bagi kita.
            Kedua, Kemenangan adalah milik orang-orang yang berjuang. Para siswa saat ini adalah para pejuang. Pejuang terbaik yang dimiliki negeri tercinta ini. Mereka lah yang nanti akan melanjutkan pergerakan negeri ini. Suatu pergerakan yang memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Mereka diharapkan mampu bersaing dan mampu mengimbangi perkembangan zaman. Zaman yang senantiasa berubah. Perubahan yang harus dijawab dengan kemampuan dan kecerdasan yang handal.
            Untuk memperoleh kemenangan yang gemilang dalam ujian nasional 2015, para siswa perlu kerja keras. Semua keinginan harus dicapai dengan kerja keras. Para siswa harus kerja keras dalam belajar. Selain belajar keras, para siswa juga memerlukan belajar cerdas. Jadi ada keseimbangan antara belajar keras dengan belajar cerdas.
            Menurut (Dharma Kesuma, dkk 2011:17) kerja keras adalah suatu istilah yang melingkupi suatu upaya yang terus dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam menyelesaikan pekerjaan/yang menjadi tugasnya sampai tuntas. Kerja keras bukan berarti bekerja sampai tuntas lalu berhenti, istilah yang dimaksud adalah mengarah pada visi besar yang harus dicapai untuk kebaikan/kemaslahatan manusia (umat) dan lingkungannya. Tofiq Nugroho (2011) peserta didik harus dilatih untuk mampu bekerja keras. Bukan hanya mampu bekerja keras, tetapi juga mampu bekerja cerdas, ikhlas, dan tuntas. Dengan begitu kerja keras yang dilakukannya akan bernilai ibadah di mata Tuhan pemilik langit dan bumi. Orang yang senang bekerja keras pastilah akan menuai kesuksesan dari apa yang telah dikerjakannya. Orang yang bekerja keras pasti mampu mewujudkan impiannya menjadi kenyataan.
            Hendi Mustiko Aji, seorang mahasiswa Master of Science (M.Si) Universitas Gadjah Mada, dalam dalam tulisannya tentang belajar cerdas. Ia menyatakan bahwa belajar yang cerdas adalah belajar dengan waktu yang tepat serta kerja keras dalam belajar tetap harus dilakukan namun juga harus dikerjakan secara “cerdas” yaitu bisa menentukan kapan waktu-waktu yang tepat untuk belajar. Karena para Ulama terdahulu pun selalu belajar sepanjang hayatnya dan benar-benar tidak mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tiada manfaat. Untuk dapat belajar secara “cerdas”, kita harus tahu kapan waktu dan tempat yang tepat untuk belajar. Seorang ulama bernama Al-Qadhi Ibrahim bin Abil Fadhl ibnu Jamaah Al-Kinani rahimahullahu menjelaskan perihal waktu dan tempat yang tepat untuk belajar dalam kitabnya Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal Muta’allim. Kutipan yang berhubungan dengan cara belajar cerdas adalah sebagai berikut. Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur. Waktu terbaik untuk membahas/meneliti (suatu permasalahan) adalah di awal pagi. Waktu terbaik untuk menulis adalah di tengah siang. Waktu terbaik untuk menelaah dan mengulang (pelajaran) adalah malam hari. Dan, gunakan cara atau teknik belajar yang paling sesuai untuk masing-masing siswa sesuai dengan kondisinya.
            Jadi, kerja keras dan cerdaslah kepada semua siswa dalam menghadapi ujian nasional 2015. Kerja keras merupakan bentuk perjuangan untuk mencapai kemenangan  ( berupa hasil ujian nasional yang memuaskan ).
            Ketiga, Kemenangan hanyalah milik orang yang  pantang menyerah dan terus melangkah. Ujian nasional merupakan suatu bentuk evaluasi proses pembelajaran. Evaluasi sangat diperlukan dalam suatu proses. Beberapa fungsi ujian nasional sesuai Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 68 yaitu:
1. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan.
2. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya (SD ke SMP, SMP ke SMA, SMA ke Perguruan Tinggi).
3. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
            Sebelum ujian nasional dilaksanakan, biasanya pihak sekolah pada semua jenjang pendidikan melaksanakan try out/ uji coba ujian nasional. Pada saat uji coba siswa akan melaksanaan ujian yang kondisinya dibuat mirip dengan ujian nasional. Pelaksanaan uji coba ini bisanya dilakukan lebih dari dua kali. Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini. Diantaranya, sebagai tolak ukur kemajuan penguasaan indikator yang tertulis dalam kisi-kisi soal ujian yang dikeluarkan BNSP. Sebagai data awal bagi guru mata pelajaran untuk mengetahui indikator yang perlu ditingkatkan kualitas penjelasannya. Sebagai masukan bagi guru untuk menemukan strategi yang tepat dan cepat untuk memberikan pemahaman bagi siswa pada indikator-indikator tertentu. Sebagai bentuk evaluasi pada diri siswa tentang bagian indikator mana yang perlu ditanyakan lebih luas dengan guru atau mencoba menemukan referensi yang tepat guna memahaminya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak pendikan kepada masyarakat dalam mengelola sistem pendidikan di suatu unit tertentu. Sebagai sumber informasi bagi pemerintahan, dinas pendidikan, ataupun pihak sekolah guna mengambil kebijakan yang selaras untuk meningkatkan mutu hasil ujian nasional.
            Pelaksanaan yang berulang-ulang inilah yang memerlukan semangat pantang menyerah. Jika hasilnya kurang memuaskan. Berusahalah, jangan pantang menyerah. Hasil yang belum maksimal pada pelaksanaan uji coba menunjukkan para siswa masih memiliki potensi untuk dikembangkan. Potensi ke arah yang lebih baik. Percayalah.
            Keempat, Kemenangan hanya milik orang-orang yang yakin. Arti kata yakin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah percaya (tahu, mengerti) sungguh-sungguh; (merasa) pasti (tentu, tidak salah lagi). Suatu pertarungan memerlukan keyakinan akan sebuah kemenangan. Keyakinan perlu disiapkan dengan kerja keras. Kerja keras dengan   dengan cara belajar cerdas.  Keyakinan akan menampilkan sikap sungguh-sungguh dalam proses persiapan untuk mengikuti ujian nasional 2015 dari diri siswa. Keyakinan akan memantulkan suatu tindakan pasti dari segala aktivitas yang siswa lakukan dengan tujuan mendapatkan hasil yang maksimal. Keyakinan membuat siswa mengerti benar segala tujuan yang akan dicapai nanti.
            Dan keyakinan akan membuat para siswa percaya diri. Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
            Akhirnya kata “KEMENANGAN” dalam ujian nasional 2015 merupakan sebuah kata yang diharapkan oleh semua pihak untuk terwujud. Siswa dan orang tua adalah pihak utama yang akan secara langsung merasakan kemenangan itu sendiri. Semoga kita semua akan merayakan kemenangan dari arena ujian sanional 2015 nanti seperti untaian lagu kemenangan karya Ahmad dhani yang dilantunkan oleh Regina Idol.
“ …. Kemenangan adalah milik
Orang-orang yang berdoa, yang berdoa
Kemenangan adalah milik
Orang-orang yang berjuang, yang berjuang ..”
Daftar Pustaka



Artikel Korelasi Try Out dengan Hasil Ujian Nasional 2015

Korelasi Try Out dengan Hasil Ujian Nasional 2015
Penulis: Yusman Salim
( Guru SMP Negeri 1 Tanjungpandan Belitung )

                Suasana ruang kelas di sekolah itu hening. Seorang guru pengawas mengamati dengan serius para siswa yang tatapan matanya mengarah ke lembaran kertas soal ujian. Para siswa  tengah berkonsentrasi dan berusaha menemukan jawaban dari soal yang diberikan. Terkdang mereka menatap ke depan sambil mengingat teori dan penjelasan yang pernah guru mata pelajaran mereka sampaikan. Kemudian tangannya membulatkan pilihan pada lembar jawaban fotokopi  berbentuk bulat-bulat kecil. Itulah suasana pelaksanaan ujian yang kondisinya dibuat mirip dengan ujian nasional yang biasa disebut dengan try out atau kalau dialihkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi uji coba.
                Kata uji dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti  percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan ketahanan, dsb), sedangkan kata coba berarti seandainya; jika. Jadi kalau diartikan secara harfiah try out  atau uji coba ujian nasional adalah percobaan untuk mengetahui mutu dan kecakapan calon peserta ujian nasional, seandainya mereka peserta ujian nasional saat ini.
            Pelaksanaan try out  ujian nasional pada awal Februari 2015 ini sedang menjadi kegiatan inti dan terdepan di berbagai jenjang baik pada jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Kegiatan ini biasanya berakhir dua minggu sebelum jadwal pelaksanaan ujian nasional 2015. Frekuensi try out ujian nasional 2015 di berbagai sekolah bervariasi. Hal ini tergantung kesiapan sekolah dan pembiayaannya. Pemerintah daerah, dinas pendidikan, pihak sekolah, orangtua, dan masyarakat berharap kegiatan ini mempunyai korelasi ( hubungan timbal balik ) dengan mutu hasil ujian nasional 2015. Korelasi yang diharapkan oleh semua pihak adalah korelasi positif. Korelasi positif merupakan hubungan timbal balik yang bersifat nyata dan membangun.  Pertanyaannya adalah apakah ada korelasi positif pelaksanaan try out dengan mutu hasil ujian nasional 2015?
            Pelaksanaan try out ujian nasional secara umum dilaksanakan dengan dua tujuan utama. Pertama, untuk mengetahui kualitas pemahaman siswa terhadap materi ujian nasional yang telah tertulis dengan jelas dalam bentuk kisi-kisi soal ujian nasional 2015 berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) Nomor: 0027/P/BNSP/IX/2014 tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2014/2015. Kedua, untuk menganalisis faktor kesiapan mental para siswa dalam menghadapi ujian nasional 2015.
                BNSP  menyusun kisi-kisi ujian nasional 2015 berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah. Kisi-kisi ujian nasional ini digunakan  sebagai acuan untuk menyusun soal-soal yang akan dikerjakan siswa pada ujian nasional 2014/2015. Dalam kisi-kisi ujian nasional tertulis dengan jelas indikator yang diharapkan dicapai oleh siswa. Indikator merupakan sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan terhadap pencapaian  kompetensi yang diharapkan.
                Semua jenjang pendidikan pada  awal semester genap setiap tahun pelajaran strategi pembelajarannya  selalu diarahkan pada pencapaian kisi-kisi  ujian nasional. Setiap hari guru menjelaskan secara rinci tiap indikator yang akan ditanyakan dalam soal ujian nasional disertai contoh-contoh soalnya. Soal itu kemudian dibahas dan diuraikan pembahasannya. Guru yang kreatif akan memberikan penjelasan bagaimana mengerjakan soal dengan cara-cara yang singkat dan cepat. Proses ini terus terjadi sampai batas waktu menjelang ujian dan siswa benar-banar siap mengikuti ujian nasional.
                Adapun tujuan   kedua diadakannya try out adalah untuk menganalisis faktor kesiapan mental para siswa dalam menghadapi ujian nasional 2015. Mental merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi ujian. Pelaksanaan try out akan melatih siswa secara mental. Pada proses try out dilatih kemampuan  menyimpulkan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa terhadap indikator yang tertulis dalam soal. Alasannya, peserta ujian merupakan siswa berumur antara 12 s.d. 18 tahun. Seorang  proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.  Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya.  Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif didalam struktur kognitifnya. Dan pada usia ini (12 s.d. 18 tahun), menurut Piaget  terjadi tahap operasional formal. .  Pada tahap ini kondisi berpikir siswa sudah dapat bekerja secara efektif dan sistematis, menganalisis secara kombinasi, dan berpikir secara proporsional .
                Pelaksanaan try out tentu mempertimbangkan mental siswa sebagai perhatian utama. Kuantitas try out yang wajar tentu akan memberikan semacam pembelajaran mental bagi siswa. Siswa dapat mencoba menempatkan diri jika berada dalam situasi ujian nasional sesungguhnya dengan tata cara dan prosedur yang mirip dengan ujian nasional. Hasil try out yang diperoleh siswa mempunyai manfaat banyak untuk kemajuan penguasaan indikator ujian nasional. Adapun manfaat pelaksanaan try out/ uji coba ujian nasional  adalah sebagai berikut.
1.       Sebagai tolak ukur kemajuan penguasaan indikator yang tertulis dalam kisi-kisi soal ujian yang dikeluarkan BNSP.
2.       Sebagai data awal bagi guru mata pelajaran untuk mengetahui indikator yang perlu ditingkatkan kualitas penjelasannya.
3.       Sebagai masukan bagi guru untuk menemukan strategi yang tepat dan cepat untuk memberikan pemahaman bagi siswapada indikator-indikator tertentu.
4.       Sebagai bentuk evaluasi pada diri siswa tentang bagian indikator mana yang perlu ditanyakan lebih luas dengan guru atau mencoba menemukan referensi yang tepat guna memahaminya.
5.       Sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak pendikan kepada masyarakat dalam mengelola system pendidikan di suatu unit tertentu.
6.       Sebagai sumber informasi bagi pemerintahan, dinas pendidikan, ataupun pihak sekolah guna mengambil kebijakan yang selaras untuk meningkatkan mutu hasil ujian nasional.
                Pelaksanaan try out berkali-kali tentu membuat siswa siap secara mental. Mental yang terkondisi dalam keadaan siap akan menghilangkan kecemasan dan ketakutan. Kecemasan dan ketakutan yang dirasakan oleh siswa perlu dikelola dengan baik.      Santoso (2007) mengatakan jika seseorang selalu memikirkan ketakutan dan kecemasan maka semua ketakutan dan kecemasan yang dia pikirkan tersebut akan tertarik masuk kedalam kehidupannya. Dia menjadi orang yang hidup dengan penuh ketakutan dan kekhwatiran sebagaimana yang dia pikirkan. Jika seseorang selalu memikirkan kebahagian dan keberhasilan maka segala bentuk kebahagiaan dan keberhasilan yang dia pikirkan tersebut akan tertarik masuk ke dalam kehidupannya sehingga dia menjadi orang yang hidup dengan penuh kebahagiaan dan keberhasilan.
                Jadi, secara akademik siswa dilatih untuk mendalami pemahaman tiap indikator dan sekaligus secara mental siswa siap emghadapi ujian nasional dari pelaksanaan try out tersebut. Secara mental kegiatan ini akan memberikan kontribusi positif bagi mental siswa. Kontribusi tersebut adalah sebagai berikut.
1.       Berpikir Positif
Pelaksnaan try out memberikan pengalaman belajar bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih baik. Hasil yang lebih baik perlu dicapai dengan kerja keras. Peningkatan pemahaman terhdap indikator pencapaian kompetensi perlu dilakukan siswa dengan cra terprogram dan terpantau. Mereka tentu akan menerapkan cara berpikir positif. Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan . Jadi berpikir positif  merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik dalam ujian nasional nanti.
2.       Motivasi Tinggi
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu. Jadi, betapapun rumitnya suatu indikator kompetensi ujian nasional yang akan diujikan dengan peserta ujian, mereka pasti akan berusaha dengan motivasi yang tinggi.

3.       Percaya Diri
Menjadi seseorang dengan memiliki mental dan juga rasa percaya diri yang kuat tentunya menjadi keinginan bagi siswa. Namun, untuk bisa mendapatkan semua itu siswa harus membiasakan diri  untuk melatih segala kemampuan dan potensi yang terdapat di dalam diri siswa dengan mengikuti pelaksanaan try out dengan baik. Para siswa berusaha  mencari cara, tips, solusi atau metode yang tepat dan dianggap sesuai untuk memmahami semua kompetensi yang akan diujikan.Para siswa diharapkan tidak merasa khawatir dan juga berani untuk melakukan sesuatu tanpa ada rasa takut.


4.       Emosi Terkontrol
Situasi ujian nasional yang hampir mirip dengan suasana try out memberikan pengalaman bagi siswa secara emosi. Emosi dapat terkontrol dengan baik. Rasa takut dan  khawatir dapat dikendalikan dalam suasana ujian yang sesungguhnya.
                Jadwal pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP SMA sederajat tahun 2015 akan dilaksakan pada awal April 2015 untuk pendidikan menengah dan awal Mei 2015 untuk pendidikan dasar telah tercantum dan juga tertuang dalam prosedur operasional standar (POS) yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Setelah pelaksanaan try out yang terprogran dengan baik,harapan semua pihak tentunya hasil ujian nasional pada pendidikan dasar dan menengah mencapai hasil yang maksimal. Hasil ujian nasional ini sebagai salah satu tolak ukur kualitas pendidikan di negeri ini. Semoga.

Daftar Pustaka
Asri Budiningsih, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 39-40.
Ngalimun dkk. 2015. Strategi dan Model Pembelajaran.  Yogyakarta: Aswaja Pressindo. (Halaman: 32-40)


Artikel Persiapan Ujian Nasional 2015




Persiapan Ujian Nasional 2015
Penulis: Yusman,S.Pd.
( Guru SMP Negeri 1 Tanjungpandan Belitung )

            Sekelompok siswa berjumlah tiga orang saling berbicara pelan. Wajah mereka penuh keseriusan. Seorang siswa perempuan menjelaskan sesuatu diiringi oleh gerakan tangan telunjuk untuk meyakinkan dua orang temannya yang lain. Kedua temannya memperhatikan dengan seksama sambil mengangguk halus. Mereka bertiga tengah berdiskusi. Ketiganya sedang berada di ruang baca perpustakaan sekolah. Beberapa buku terbuka di atas meja. Satu paket soal ujian nasional tahun lalu di halaman 3 sedang mereka coba kerjakan. Sesekali mereka membuka-buka buku catatan dan buku cetak yang mereka bawa. Inilah salah satu situasi belajar di kelas akhir pada jenjang pendidikan di suatu sekolah. Mereka sedang melakukan salah satu  bentuk persiapan untuk menghadapi ujian nasional 2015.
            Ujian nasional 2015 tinggal beberapa saat lagi. Berdasarkan informasi dari beberapa sumber menyatakan bahwa agenda Ujian Nasional  SMA/sederajat  direncanakan pada 13-15 April 2015 dan pengumuman hasil UN pada 18 Mei 2015. Sedangkan, Ujian Nasional  SMP/sederajat akan dilaksanakan pada 4-6 Mei 2015 dan pengumuman hasil UN SMP pada 10 Juni 2015.
            Berbagai kegiatan pun dilakukan oleh  beberapa pihak yang terkait dengan dunia pendidikan. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dinas pendidikan, institusi sekolah, orang tua, serta siswa berkolaborasi mempersiapkannya. Kegiatan difokuskan pada sekitar awal Februari 2015 sampai dengan  satu minggu menjelang ujian.   Berbagai uji coba / try out pun digelar dengan frekuensi yang berbeda. Materi soal didatangkan dari luar daerah sebagai pembanding, maupun yang bersumber dari dalam daerah. Berbagai organisasi profesi guru terlibat dalam mempersiapkan pelaksanaan ujian ini, seperti MGMP. Persiapannya beragam mulai dari strategi, metode, analisis soal, dan pembuatan soalnya. Semua itu memang penting.
            Pelaksanaan try out merupakan contoh kongkret dan sedang trend saat ini sebagai implementasi rencana kegiatan menjelang ujian.        Adapun manfaat pelaksanaan try out/ uji coba ujian nasional  adalah sebagai berikut. Pertama, sebagai tolak ukur kemajuan penguasaan indikator yang tertulis dalam kisi-kisi soal ujian yang dikeluarkan BNSP. Kedua, sebagai data awal bagi guru mata pelajaran untuk mengetahui indikator yang perlu ditingkatkan kualitas penjelasannya. Ketiga, sebagai masukan bagi guru untuk menemukan strategi yang tepat dan cepat untuk memberikan pemahaman bagi siswa pada indikator-indikator tertentu. Keempat, sebagai bentuk evaluasi pada diri siswa tentang bagian indikator mana yang perlu ditanyakan lebih luas dengan guru atau mencoba menemukan referensi yang tepat guna memahaminya. Kelima, sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak pendikan kepada masyarakat dalam mengelola sistem pendidikan di suatu unit tertentu.
            Faktor siswa merupakan unsur utama yang harus diperhatikan dari berbagai aspek.  Siswa sebagai  pribadi yang kompleks. Kesiapan fisik dan mental perlu disiapkan. Kesiapan fisik berupa keadaan kesehatan tubuh yang prima. Pengaturan jadwal belajar di sekolah dan di rumah secara proposional. Kesiapan mental berupa kemampuan mengolah bathin dengan baik. Senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Persiapan maksimal dengan memahami kemampuan akademik. Artinya, secara mental para siswa akan siap. Mental yang siap akan membawa banyak dampak positif. Mental yang siap menandakan kesehatan mental bagi siswa.
            Mental yang terkondisi dalam keadaan siap juga akan menghilangkan kecemasan dan ketakutan. Kecemasan dan ketakutan yang dirasakan oleh siswa perlu dikelola dengan baik. Santoso (2007) mengatakan jika seseorang selalu memikirkan ketakutan dan kecemasan maka semua ketakutan dan kecemasan yang dia pikirkan tersebut akan tertarik masuk kedalam kehidupannya. Dia menjadi orang yang hidup dengan penuh ketakutan dan kekhawatiran sebagaimana yang dia pikirkan. Jika seseorang selalu memikirkan kebahagian dan keberhasilan maka segala bentuk kebahagiaan dan keberhasilan yang dia pikirkan tersebut akan tertarik masuk ke dalam kehidupannya sehingga dia menjadi orang yang hidup dengan penuh kebahagiaan dan keberhasilan.
            Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya “Psikologi Agama”bahwa: “Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan).  Sedangkan menurut paham ilmu kedokteran, kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
            Tahap kesiapan fisik dan mental saat ini tengah dilakukan berbagai pihak, terutama pihak sekolah. Sebelum menuju ke tahap tersebut sangat perlu ditekankan prinsip/ pola belajar yang teraplikasi dengan proses  yang tengah terjadi saat ini.
            Pertama, kondisikan proses pembelajaran menjadi “belajar kreatif”. Dalam teori belajar, Jerome Bruner berpendapat bahwa kegiatan belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan tertentu. Dalam hal ini Bruner membedakan menjadi tiga tahap yakni: tahap informasi, tahap transformasi, dan tahap evaluasi. Tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman                               baru.  Tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis pengetahuan baru serta mentransformasikan dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain. Dan tahap evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil tranformasi pada tahap kedua tadi benar atau tidak.
            Apikasi belajar kreatif ini lebih terarah, karena materi ujian nasional telah tertulis dengan jelas dalam bentuk kisi-kisi soal ujian nasional 2015 berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) Nomor: 0027/P/BNSP/IX/2014 tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2014/2015.
            BNSP  menyusun kisi-kisi ujian nasional 2015 berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah. Kisi-kisi ujian nasional ini digunakan  sebagai acuan untuk menyusun soal-soal yang akan dikerjakan siswa pada ujian nasional 2014/2015. Dalam kisi-kisi ujian nasional tertulis dengan jelas indikator yang diharapkan dicapai oleh siswa. Indikator merupakan sesuatu yang dapat diharapkan. Kalau proses ini secara kontinyu dilakukan saat ini tentu siswa akan lebih banyak menemukan dan memberikan kesimpulan terhadap pemahaman materi ujian. Layaknya siswa yang sedang belajar kelompok di ruang perpustakaan tadi.
            Kedua, ciptakan kondisi belajar yang kondusif. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia kata kondusif berarti memberi peluang pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung. Milan Rianto (2007:1), tingkat keberhasilan pembelajaran amat ditentukan oleh kondisi yang terbangun selama pembelajaran. Kondisi pembelajaran yang semakin kondusif, maka tingkat keberhasilan peserta didik dalam belajarnya akan semakin tinggi dan sebaliknya. Atau terciptanya kondisi pembelajaran yang efektif akan menjadikan proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien dan peserta didik berhasil dalam mewujudkan tujuan/kompetensi yang diharapkan sebagai dampaknya. Menurut Reigeluth (1983) dalam Milan Rianto (2007:1), hasil belajar peserta didik yang efektif, efisien dan mempunyai daya tarik dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran. Jadi,  kondisi belajar yang kondusif akan berkorelasi positif dengan kualitas pemahaman siswa pada materi yang diberikan.
            Ketiga, lakukan aktivitas belajar secara disiplin.        Menurut James Drever dari sisi psikologis, disiplin adalah kemampuan mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang sesuai dengan hal-hal yang telah diatur dari luar atau norma yang sudah ada. Dengan kata lain, disiplin dari segi psikologis merupakan perilaku seseorang yang muncul dan mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang telah ditetapkan. , disiplin merupakan sikap yang wajib ada dalam diri semua individu. Mengapa? Karena disiplin adalah dasar perilaku seseorang yang sangat berpengaruh besar terhadap segala hal, baik urusan pribadi maupun kepentingan bersama. Untuk mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan sesuatu, dibutuhkan latihan dengan kesadaran dari dalam diri akan pentingnya sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat berkerja, tetapi juga dalam berperilaku sehari-hari.
            Untuk itu perlunya pemahaman terhadap kedisiplinan. Disiplin terhadap proses menghadapi ujian nasional 2015. Siswa harus tahu tujuan utama dari peoses persiapan ini. Adanya tujuan yang jelas pasti menjadikan siswa secara sadar untuk bersikap disiplin terhadap berbagai kegiatan yang mengarah ke pencapaian tujuan tersebut.
            Keempat, membagi waktu belajar secara proporsional.  Pencapaian tujuan utama dari ujian nasional 2015 memang penting. Kemahiran membagi waktu juga penting. Waktu belajar perlu diseimbangkan dengan aktivitas lainnya.  Waktu belajar juga memerlukan manajemen yang baik. Manajemen waktu adalah suatu proses pribadi dan harus sesuai dengan gaya dan lingkungan pribadi. Untuk merubah kebiasaan dibutuhkan komitmen yang kuat. Siswa bebas untuk memilih untuk berubah atau tidak. Mengelola waktu belajar bukan berarti kehilangan waktu luang untuk bersenang-senang. Bukan pula berarti bahwa waktu dalam 24 jam per hari harus dihabiskan untuk belajar. Justru sebaliknya. Prinsip utama dari pengelolaan waktu secara efektif adalah pembagian waktu yang efektif untuk kegiatan-kegiatan yang meliputi: waktu untuk belajar, waktu untuk bekerja dan kegiatan sosial maupun waktu bagi diri sendiri untuk bersantai. Jadi, perlu kombinasi yang fleksibel untuk mengelola waktu belajar sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya. Tujuan utama adalah memfokuskan waktu untuk kegiatan belajar dalam menghadapi ujian nasional 2015, tanpa harus kehilangan waktu untuk aktivitas lain sebagai penyeimbang, seperti komunikasi dengan keluarga, olahraga, bersantai, dan lain-lain.
            Akhirnya harapan semua pihak baik pemerintah, masyarakat, institusi pendidikan, orang tua, dan siswa adalah hasil terbaik dalam ujian nasional 2015. Hasil ini sebagai salah satu indikator kualitas  pendidikan di Negara Indonesia tercinta ini. Semoga proses pendidikan mampu menciptakan generasi emas bangsa kita. Generasi yang berakhlak mulia serta mampu menjawab tantangan zaman demi kemajuan Negara Indonesia. Semoga.













DAFTAR PUSTAKA


 

Translate

Blogger news

Blogroll

About